POLA ASUH ANAK AGAR MANDIRI
Tanamkan kebiasaan positif sejak dini, beri contoh, lalu reward.
Betapa senang bunda jika melihat si kecil bisa bangun pagi sendiri, mandi, lalu mengucap doa sebelum menyantap sarapan. Cara makannya pun rapi, menggunakan tangan kanan. Kebiasaan-kebiasaan positif akan melekat pada benak si kecil, jika ditanamkan sejak usia masih sangat dini.
Menularkan kebiasaan positif bahkan sudah bisa dilakukan bunda ketika buah hati baru lahir. Saat masih bayi, si kecil sudah bisa menerima input-input dasar perilaku dari bunda dan orang-orang sekitarnya. Karena itu, sejak saat itu pun si kecil sudah bisa diarahkan untuk membiasakan diri melakukan hal-hal positif.
Dasar-dasar pembentukan kebiasaan, bisa dilakukan secara optimal mulai usia nol hingga delapan tahun. Sesudahnya, anak memang masih bisa ditanamkan kebiasaan positif. Tetapi untuk pembentukan karakter, yang paling baik adalah usia dini. Karena itu, hasil paling bagus bisa dicapai kalau dibentuknya di bawah usia delapan tahun.
Pemerolehan kebiasaan dasar merupakan proses pembelajaran yang terjadi secara terus menerus atau berulang-ulang yang berlangsung secara konsisten. Proses pembelajaran itu bisa berupa proses pengkondisian yang melibatkan panca indera, maupun organ motorik si kecil.Oleh karenanya, sejak anak lahir dia sudah bisa dikondisikan untuk belajar.
Pelajaran awal yang bisa diberikan, antara lain, menggunakan dengan baik panca indera dan organ motoriknya. Tentu tergantung dengan jenis kebiasaan yang ingin diterapkan. Juga usia, kemampuan dan tahap perkembangan si kecil.
Salah satu contohnya adalah kebiasaan berdoa sebelum makan. Hal itu bisa ditanamkan sejak kecil masih mengkonsumsi ASI. Caranya, bunda bisa membaca doa sebelum memberikan ASI. Secara otomatis, si kecil pun terbiasa mendengar doa yang dibaca bunda sebelum minum susu.
Nah, apa yang didengar oleh si kecil ini akan tersimpan dalam ingatannya. Dan ketika dia mampu mengeluarkan kata dan mulai bisa bicara, maka si kecil cenderung menirukan apa yang terbiasa dia dengar. Dalam hal ini, dia akan terbiasa berdoa sebelum makan. Kata-kata yang dia pelajari itulah yang akan diucapkan.
Kebiasaan lain yang bisa diajarkan kepada si kecil adalah mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Hal itu dapat diajarkan ketika anak mulai belajar memegang makanan. Hal-hal kecil yang setiap hari dia alami patut diajarkan secara rutin.
Suatu kebiasaan akan terpelihara, jika dia mendapatkan umpan balik yang menyenangkan. Artinya apabila bunda melihat si kecil melakukan sesuatu hal yang baik, maka berilah tanggapan yang positif seperti pujian atau hadiah. Tujuannya agar dia merasa senang dan ingin terus melakukannya secara berulang-ulang hingga menjadi kebiasaan yang menetap.
Taktik ini bisa dilakukan agar si kecil terbiasa untuk melakukan kebiasaan baik seperti menggosok gigi secara rutin, memberi salam, mengucapkan terima kasih, meminta sesuatu dengan kata tolong, dan menggunakan kata maaf ketika melakukan kesalahan. Kebiasaan sehari-hari yang bersifat sederhana atau menyangkut self help dan etika sosial yang sederhana itulah yang bisa dikenalkan kepada buah hati secara bertahap.
Metode yang bisa dilakukan untuk menerapkan kebiasaan positif pada anak. Antara lain metode modelling, atau pemberian contoh, dimana bunda memberi contoh konkrit berupa pemikiran, sikap dan perilaku yang patut dicontoh.
Metode lainnya dikenal dengan habiatuasi atau dilakukan secara berulang-ulang. Dengan metode ini, bunda dan ayah memfasilitasi dan memonitor proses terbentuknya kebiasaan baik yang harus dilakukan oleh si kecil. Selanjutnya, bisa dengan metode reinforcement, yakni memberi penguatan agar anak mampu mempertahankan dan memelihara kebiasaan baik yang diharapkan orang tua.
Penguatan bisa berbentuk pujian, elusan, pelukan, hadiah atau apapun yang menyenangkan bagi si kecil. Itu hendaknya diberikan setelah si kecil melakukan kebiasaan tertentu yang positif. Diharapkan efek menyenangkan yang diperoleh si kecil akan menjadi dorongan agar dia mengulang kebiasaan tertentu.
Wajib jaga konsistensi.
Bahasa pertama yang diterima si kecil memang berasal dari bahasa ibu. Namun ayahpun harus bisa menjadi contoh buah hati. Kedua orang tua harus memberikan respons segera dan bersifat positif manakala melihat si kecil melakukan sesuatu hal yang baik.
Sebelum berharap si kecil melakukan kebiasaan baik, bunda dan ayah terlebih dahulu melakukan hal yang sama seperti yang diharapkan kepada buah hati. Misalnya ketika bunda dan ayah ingin si kecil memiliki kebiasaan mengucapkan terima kasih, maka orang tua harus melakukan hal yang sama terlebih dahulu. Dan hal ini harus dilakukan secara konsisten. Bila orang tua berharap anak mempunyai kebiasaan merapikan buku, maka orang tua perlu menunjukkan perilaku rapi terlebih dahulu.
Si kecil memerlukan model dalam membangun kebiasaannya. Yakni sebuah contoh nyata yang selalu berada di sekelilingnya. Kebiasaan diperoleh secara bertahap sehingga target bunda dan ayah terhadap capaian si kecil juga harus dibangun secara bertahap. Harus disesuaikan dengan usia, kemampuan, dan kapasitas perkembangan anak.
Orang tua harus bertindak secara konsisten melakukan hal-hal yang positif. Ketika orang tua melakukan kesalahan sekali, maka akan terjadi inkonsistensi di depan buah hati. Saat hal itu terjadi, maka dia harus segera menyadari dan minta maaf kepada si kecil, serta meluruskan kembali apa yang harus dilakukan bunda maupun ayah. Akumulasi inkonsistensi akan mencederai kepercayaan anak sehingga dapat merusak pola kebiasaan yang sudah terbentuk pada si kecil.
Selain diberi contoh saja, anak-anak juga butuh diperlukan secara lembut. Bunda dan ayah tidak menggunakan kalimat yang bernada dan berarti kasar. Bahkan bunda seharusnya menghindari kalimat ancaman. Pahami kendala mengapa anak belum mampu melakukannya, lalu berikan informasi bahwa kebiasaan baik itu akan memberikan efek yang baik pula buat dirinya.
Disamping bunda dan ayah, saudara kandung juga mampu menjadi role model dan mitra yang baik untuk saling menguatkan terbentuknya kebiasaan positif. Kebiasaan ini dengan sendirinya akan membentuk cara anak tumbuh dan berkembang serta menentukan karakter si kecil. Karakter anak akan membentuk pilihan untuk bersikap dan berperilaku dalam hidupnya. Pilihan dalam hidup anak akan membentuk masa depan anak.
Metode pembentukan kebiasaan positif anak :
Modelling : orang tua sebagai contoh bagi anak
Habituasi : orang tua memfasilitasi dan monitor anak
Reinforcement : orang tua membantu memelihara kebiasaan baik
(Nur Ainy Fardana, S.Psi, M.Si, Psikolog. Jawa Pos, Minggu 18 Maret 2012 hal. 5)