ANAK SEHAT DAMBAAN SETIAP ORANG TUA
Asalamu’alaikum Wr.Wb.
Siapa yang tidak mengharapkan memiliki anak yang cerdas, mandiri, santun dan sholeh, disamping itu juga anak yang sehat. Tidak ada satupun orang tua yang tidak mengharapkan kondisi anak seperti itu. Namun untuk menuju ke arah itu diperlukan perjuangan yang hebat, karena agar kondisi itu tercapai diperlukan kesabaran, ketekunan, keajegan, pemikiran yang aktif dan kreatif dari para orang tua.
Mungkinkah para orang tua melakukan hal seperti itu ?
Mari kita ingat kembali penggalan puisi Dorothy :
- Jika anak banyak dicela, Ia akan terbiasa menyalahkan
- Jika anak banyak dimusuhi, Ia akan terbiasa menentang
- Jika anak dihantui ketakutan, Ia akan terbiasa merasa cemas
- Jika anak banyak dikasihani, Ia akan terbiasa meratapi nasibnya
- Jika anak dikelilingi olok-olok, Ia akan terbiasa menjadi pemalu
- Jika anak dikitari rasa iri, Ia akan terbiasa merasa bersalah
- Jika anak serba dimengerti, Ia akan terbiasa menjadi penyabar
- Jika anak banyak diberi dorongan, Ia akan terbiasa percaya diri
- Jika anak banyak dipuji, Ia akan terbiasa menghargai
Sudahkah kita memperlakukan anak kita seperti itu ?
Mari kita mulai dari sekarang memperlakukan anak kita secara konsisten, artinya anak kita perlu kita perlakukan dengan secara konsisten “kenalkan dan biasakan”. Kita perlu kesabaran memperlakukan anak kita dengan cara memperkenalkan perilaku yang bagimana yang menjadi harapan kita, sesudah itu terus- menerus kita biasakan agar anak kita terus-menerus berprerilaku seperti itu. Jangan mudah menyerah apabila anak kita belum melakukan perilaku baik seperti yang kita harapkan, terus persuasi, dampingi, dorong sampai akhirnya dia menjadi terbiasa berperilaku sesuai harapan kita.
Anak sehat yang kita dambakan,
Sudah menjadi pendapat umum bahwa anak sehat itu ditentukan oleh pola makan dan pola hidup.
Pola makan yang bagaimana agar anak kita sehat ? Makan GIZI seimbang dan konsisten. Kita semua memahami ini, tetapi banyak orang tua yang gagal mewujudkannya, salah satu sebabnya kita tidak berhasil mengenalkan dan membiasakan pola itu kepada anak kita. Berapa banyak orang tua yang gagal membujuk agar anak kita mau makan sayur. Anak kita hanya mau makan lauk krupuk, mi instan atau hanya energen sereal. Mengapa begitu ? Dari pada menangis biar saja makan apa maunya. Inilah tantangan terbesar orang tua untuk melaksanakan konsep kenalkan dan biasakan dalam pola makan anak. Tanpa disadari oleh orang tua bahwa apa yang terjadi pada anak itu tidak hanya menimbulkan gizi buruk, bahkan bisa berdampak yang lebih besar lagi. Apabila anak tidak mendapatkan gizi seimbang dalam hidupnya, bukan hanya terjadinya gizi buruk yang berdampak pada anak mengalami berbagai gejala penyakit, kurang sehat, bahkan bisa berdampak pada pertumbuhan otak dan fisiknya juga akan terhambat.
Pada kesempatan ini kami kutipkan Konsep Hidup Sehat Dr. Hiromi Shinya (ahli bedah dan penulis buku the miracle of enzyme) :
- Menu makan yang Baik
- 85-90% makanan nabati (tumbuh-tumbuhan)
- 50% biji-bijian utuh, beras, kacang-kacangan, 30% sayuran hijau dan kuning, 5-10% buah-buahan
- 10-15% protein hewani (ikan tawar / laut, daging ayam, daging bebek, daging sapi, daging kambing, telor, susu kedelai)
- Mengunyah antara 30-50 kali agar makanan yang ditelan bersama air liur (enzim) mudah dicerna, makan yang hanya ditelan walaupun bubur karena tidak mengandung enzim sulit dicerna
- 85-90% makanan nabati (tumbuh-tumbuhan)
- Air yang Baik
- Pembuangan yang Terartur
- Olahraga Secukupnya
- Istirahat yang Cukup
- Pernapasan dan Meditasi
- Kebahagiaan dan Cinta
Inilah pola makan dan pola hidup sehat ala Dr. Hiromi Shinya, mari kita mulai mewujudkan hidup sehat, termasuk kewajiban kita untuk membiasakan hidup sehat pada anak kita, selamat mencoba.
Kami bunda-bunda Permata sudah berupaya optimal menerapkan dalam pembimbingan, pengasuhan, pendidikan kepada anak-anak melalui pola “kenalkan dan biasakan”. Hal ini kami terapkan dalam pola makan maupun perilaku baik pada anak-anak. Namun demikian apa yang kami lakukan tidak berarti apa-apa manakala rangkaian aktivitas dan kehidupan anak-anak ini hanya putus sebatas di lingkungan sekolah. Untuk itu kami mengajak Bapak/Ibu sekalian ayo kita berjuang bersama demi masa depan anak-anak kita, kalau bukan kita siapa lagi.
Kerjasama secara sinergi antara bunda-bunda dengan Bapak/Ibu untuk meletakkan dasar-dasar kehidupan yang sehat akan membuahkan hasil yang baik untuk anak-anak kita, tidak hanya sekarang tetapi hingga dewasa nanti. Barang kali pada kesempatan ini kami ingatkan kembali betapa pentingnya pendidikan, pembimbingan dan pengasuhan kita terhadap anak kita, karena apa yang kita lakukan sekarang tidak akan hilang ditelan jaman, ibarat “Mendidik Anak Usia Dini Ibarat Menulis Di Atas Batu”. Apabila anak-anak kita mulai sekarang sudah hidup sehat, pola makan dan pola hidupnya, benar dan baik, mereka akan sehat dan insyaallah cerdas. Apa kita tidak bangga memiliki anak yang sehat fisik dan mentalnya, cerdas dan sholeh, menjadi kebanggaan orang tua dan lingkungannya, itulah harapan kita semua.
Kami akan terus menerapkan konsep, teori dan program Yayasan Permata Pradita, agar capaian pendidikan nantinya benar-benar optimal yaitu : Dengan Pendekatan Kasih Sayang Peserta Didik Menjadi Cerdas, Mandiri, Santun dan Sholeh. Dengan motto “Bentuk Karakter Dengan Kasih Sayang”. Ayo kita tingkatkan kerjasama sinergi agar apa yang diterapkan di sekolah juga diterapkan di lingkungan keluarga.
Wasalamu’alaikum Wr.Wb.
\
Parenting Permata, Konsep Hidup Sehat ala Dr. Hiromi Shinya (disadur Mugianto, M.Si)Mei 2016